Exis Dengan Kesenian Tradisional ' Turonggo Lestari Budoyo ' Sebaluh - Malang


 Sangkawi.com - Kesenian Jaran lumping sering muncul pada saat event atau peristiwa tertentu saja. Semisal di waktu warganya mengadakan hajatan, biasanya dengan mengadakan tontonan yang menghibur masayarakat setempat karena pada umumnya seni budaya jaran lumping, dilestariakan karena bukan hanya nilai komersil saja tapi ada juga nilai estetika, nilai budaya, nilai gotong royong serta nilai silaturahmi.

Hal ini yang menjadi latar belakang masih menjadinya jaran lumping kesenian primadona bagi masyarakat untuk selalu menampilkan pertunjukan yang spektakuler dengan atraksi-atraksi hiburan serta tari - tarianya ini.

 Atraksi jaran lumping biasanya sembari di iringi lagu-lagu campursarian, dangdut, yang membuat si pemain lebih agresif berjoget mengikuti irama musik.

Sering kali pertunjukan ini yang ditampilkan membuat para penonoton membludak ingin menyaksikan, seperti halnya tiap kali pertunjukan dari salah satu kesenian kuda lumping yang berada di Desa Pandesari, Pujon Malang.

Turonggo Lestari Budoyo, kesenian kuda lumping dengan sekretariat beralamat Dusun Sebaluh, dalam penampilan pertunjukannya selalu dapat memikat para penonton dengan aneka penyajian baik musik, tari berikut keindahan kostum dari para pemainnya yang kebanyakan dari mereka para muda-mudi generasi penerus kelestarian seni budaya tradisional yang ada disana.

Pertunjukan biasanya pada acara hajatan, seperti pada umumnya bagi masyarakat pecinta budaya lokal, seorang warga akan mengundang grup jaran lumping sebagai pelengkap hiburan dari hajatan yang membuat banyak masyarakat berbondong-bondong untuk menyaksikan.

Dengan di gelarnya pertunjukan tersebut, baik anak-anak, orang dewasa serta orang tua tetap setia menonton aksi si pemain yang melakuakn atraksi jaran lumping. Yang biasanya permainan jaran kepang terdiri 4 pemain atau 6 dan seterusnya pawang yang mengendalikan atau saat ada yang trans ( memasukan roh halus ).

Fitri, salah satu pengasuh dari kesenian tradisional kuda lumping ' Turonggo Lestari Budoyo' mengatakaan,  jaran kepang atau kuda lumping bukan hanya sebagai warisan budaya zaman dulu, namun seni budaya ini juga seharusnya bisa di lestariakn keberadaanya karena mengandung nilai-nilai yang baik di terapkan dan di ajarkan pada anak-anak sekarang agar lebih mencintai lagi budaya yang dimiliki kita.

“kesenian jaran lumping atau jaran kepang, mempunyai spirit ( semangat jiwa kebersamaan) yang seharusnya bisa di terapkan dalam kehidupan masyarakat, dan generasi muda adalah tonggak dalam upaya terus melestarikannya. Bersyukur, disini masih banyak dari adek-adek generasi yang masih peduli dan mencintai kesenian tradisional” Ungkap Fitri, seniwati yang akrab dengan seniman-seniman muda tradisional. (*)
Exis Dengan Kesenian Tradisional ' Turonggo Lestari Budoyo ' Sebaluh - Malang Exis Dengan Kesenian Tradisional ' Turonggo Lestari Budoyo ' Sebaluh - Malang Reviewed by Timexpose on Desember 05, 2018 Rating: 5