Prajurit Nyutra Pengawal Pribadi Sultan

Sangkawi.com, Yogyakarta - Selain Bugis dan Dhaeng, terdapat bregada prajurit lain di keraton Yogyakarta yang berasal dari luar Pulau Jawa.
Foto Postingan Tepas Tandha Yekti

 Nyutra merupakan Bregada Prajurit yang awalnya berasal dari Sumenep, Madura.

 Nama Bregada Nyutra berasal dari kata dasar sutra yang mendapat awalan "n". Kata sutra dalam bahasa Kawi berarti unggul atau ketajaman. Sedang dalam bahasa Jawa Baru mengacu pada kain sutra yang halus. Sedang tambahan awalan "n" memberi arti tindakan aktif sehubungan dengan sutra.

Prajurit Nyutra merupakan pengawal pribadi Sultan. Secara filosofis Nyutra bermakna prajurit yang memiliki ketajaman rasa dan ketrampilan yang unggul sehingga dipercaya untuk menjaga keamanan raja. Pada saat Sultan miyos (hadir) dan kembali ke keraton, prajurit Nyutra yang membawa lembing (towok) akan berada di depan Sultan sembari menari tayungan.

Oleh karenanya, kemampuan menari tayungan dulunya adalah syarat untuk bergabung dalam kesatuan ini. Selain itu, penari-penari putra di keraton juga banyak yang menjadi anggota korps ini.

Ketika dihidupkan kembali pada tahun 1971, kesatuan ini merupakan gabungan antara dua kelompok yakni Nyutra itu sendiri dan Mijisumaatmaja. Oleh karena itu, terdapat dua kelompok yakni Nyutra yang memakai baju merah dan yang memakai baju hitam.

Kedua prajurit tersebut menggunakan lengan baju berwarna kuning. Pada masa lalu, warna kuning itu dimunculkan dengan lulur yang langsung diberikan pada kulit lengan dan kaki prajurit Nyutra. Kawasan tempat tinggal prajurit ini jaman dahulu adalah di Kampung Nyutran sekitar Jalan Tamansiswa, Kota Yogyakarta.

BACA JUGA SEPUTAR SEJARAH & BUDAYA DISINI ➡

Sumber : Akun Fb Kraton Jogja
Prajurit Nyutra Pengawal Pribadi Sultan Prajurit Nyutra Pengawal Pribadi Sultan Reviewed by Timexpose on Desember 02, 2019 Rating: 5