Sahabat Ceria Pilihan Tepat Bagi Orang Tua untuk Anak Bahagia

Sangkawi.com -Pernahkah, ketika bercanda dan tiba-tiba bertindak seperti anak-anak. Kita mendapat semprotan kata, mungkin dari teman kita yang mengolok-olok dengan selentingan "biarkan saja, masa kecilnya kurang bahagia" atau kata-kata senada yang pada intinya adalah ungkapan bahwa tindakan kekanak-kanakan yang kita lakukan saat dewasa seolah mencerminkan bahagia atau tidaknya kita di usia anak-anak😁.

Kalimat candaan teman-teman kita tentang "masa kecil kurang bahagia" itu kemudian menginspirasi saya untuk menulis artikel ini, siapa tahu bermanfaat.

 Sembari melihat anak-anak , yang semi serius menari di panggung ampiteater,  mereka lincah mengikuti iringan tariannya dalam liburan Minggu kemarin.

 Keceriaan dan kebahagiaan yang mereka perlihatkan secara ekspresif dan lepas. Mengingatkan saya bahwa betapa sangat PENTINGNYA membuat anak-anak bahagia.

Saya melihat antusias, espresi, bahkan keberanian muncul dalam diri mereka.

Mereka juga sedang belajar menghadapi tantangan saat pikiran mereka terbuka.

Ya, ketika mereka sedang berbahagia. Banyak hal positif yang mereka lakukan saat-saat perasaan bahagia memenuhi ruang hati mereka. Secara tak sadar gerak motorik mereka merangsang otak kanan mereka untuk terus berupaya dan memberikan tampilan-tampilan bermakna.

 Barangkali hanya hal kecil, namun jika kita mau memperhatikan betapa berharganya apa yang mereka lakukan itu untuk perkembangan fisik dan psikologis mereka ke depan.

 Maka patutlah kita selaku orang tua memberikan penghargaan atas prestasi-prestasi kecil yang mereka lakukan.

Sampai saat ini saya masih percaya bahwa keseimbangan otak kiri dan otak kanan adalah kunci yang membantu kesuksesan anak-anak kita di masa depan.

Betapa berdosanya kita orang tua yang dengan alasan "kepentingan" kita "memenjarakan" kebahagiaan mereka. Membiarkan mereka terkungkung dalam ketidak leluasaan untuk mengekspresikan diri. Mengikat mereka dengan larangan-larangan.

 Kata-kata jangan begini, tidak boleh begitu dan terlebih memaksa mereka "pintar" dengan pelajaran-pelajaran formal di sekolah yang menguras pikiran dan mengabaikan keadaan psikis mereka yang tertekan.

Betapa tidak adilnya hidup bagi anak-anak kita. Saat kita tega merenggut kebahagiaan mereka. Masa anak-anak adalah masa dimana mereka bebas melakukan apapun yang menyenangkan yang mereka mau. Selama itu tidak membahayakan diri mereka, tidak menyimpang dan masih dalam batas kewajaran biarkanlah mereka bebas.

Berikan kebahagiaan kepada mereka. Sehingga ketika mereka tumbuh remaja mereka tak lagi menjadi anak-anak yang "galau"sibuk mencari kebahagiaan diri mereka dengan cara-cara pintas yang membuat kita para orang tua menyesal.

Kembali saya mengingatkan diri saya. Bahwa PENTING untuk membuat anak-anak bahagia.Karena itu adalah tugas dan tanggung jawab kita sebagai orang tua. Dan tentu saja ukuran kebahagiaan itu bagi kita relatif dan mewujudkannya dengan cara yang juga mungkin tak sama, butuh kreatifitas orang tua untuk menciptakan tawa bahagia anak-anak setiap saat.

Sesibuk apapun orang tua, bukanlah sebuah alasan untuk membiarkan anak-anak hidup dalam kemurungan. Ini hanya pemikiran saya, dan saya membuka ruang bagi semua untuk memberikan pemikirannya yang mungin sama ataupun berbeda.


@kiriman pembaca