Lagi dan Lagi Korupsi Ramaikan Pemberitaan : KABAR ONLINE

Sangkawi.com - Korupsi seperti tidak ada habis-habisnya, koruptor- koruptor baru terus semarakkan pemberitaan di berbagai media. Apakah hal ini akan membuat jera bagi para calon koruptor muda untuk tumbuh dalam sistem pemerintahan maupun  birokrasi, atau sebaliknya.  Tentu harapanya para generasi muda tidak akan mencontoh para pendahulunya.  Serta tidak sampai menganggap seolah korupsi merupakan  hal yang lumrah, oleh karena beraneka espresi serta pelakunya ketika tertangkap dan dinyatakan menjadi tersangka untuk ditindak lanjuti hukum berikutnya.

pintarpolitik dotcom

Harapan akan muncul dan bergemanya semangat penolakan dari mereka para generasi muda, untuk tidak melakukan hal yang sama pasti akan selalu ada dari seluruh lapisan pecinta Negeri ini. Agar  nilai-nilai kebaikan yang mereka peroleh dari proses pendidikan yang telah mereka lalui selama ini, menjadi era baru bagi perubahan Indonesia yang bersih dari adanya Korupsi.  Terbayangkan, jika ini terwujud, bisa dipastikan KPK bukan lagi lembaga yang perlu ditakuti kehadirannya, dan tidak lagi perlu per mohonan do’a atas tersangkanya sebagai pelaku satu perbuatan korupsi.

Juga, ketika budaya malu masih merupakan satu budaya yang akan dijunjung tinggi di negeri ini. Serta para pejabat yang notabene dipilih rakyat  konsisten  menghiraukan nasib rakyat,dan  tidak hanya mementingkan diri sendiri (dan golongannya). Maka,mungkin  tidak akan perlu lagi cara paling mudah untuk menghilangkan korupsi dari negeri ini. Serta memberikan hukuman dengan memiskinkan yang bersangkutan dan menyuruh mengembalikan uang hasil korupsi dengan di penjara digabungkan dengan para maling ayam dan para pembunuh tidak akan lagi menjadi harapan besar bagi para korban korupsi.

Sepert diketahui, harapan Rakyat adalah bahwa diangkatnya sebagai seorang pejabat itu untuk melaksanakan tanggungjawab, bukan sebagai kesempatan untuk mengembalikan modal yang sudah dihabiskan untuk mencapai posisi itu atau plus keuntungan yang diimpikan.

Jika demikian yang terjadi, tidak salah lah pendapat mereka yang mengatakan, “ Namanya juga aji-aji mumpung... Makanya banyak pejabat yang kurang becus pada bidangnya, malah sibuk dengan menumpuk kekayaan. Andaikan becus kerja pun juga untuk sekedar membangun citra diri, agar nanti terpilih lagi “.