Joko Towo Penawar Korona Dalam Kidung Tulak Tanggul
Tidak sedikit yang meragukan bahwa Virus Korona akan musnah begitu saja. Tentu hal tersebut bukan tanpa alasan.
Ki Ageng Sruput |
Sebaliknya juga tidak sedikitpula yang meragukan keberadaan bahaya korona, inipun tentu juga tanpa alasan.
Setiap orang beda persepsi menanggapi fenomena adalah wajar. Apalagi dalam keadaan yang serba sulit dan membingungkan seperti saat ini.
Akan tetapi terlepas dari semua itu. Saya hanya ingin menuangkan satu penelaahan dari sastra kuno, yang menurut saya ada hubungan dan barangkali saja bermanfaat.
Seperti apa sastra kuno itu? Yaitu bait-bait afirmasi tradisional. Dimana dalam penciptaanya dibuat untuk kesiapan dalam menghadapi bala atau wabah seperti saat ini.
Adalah Mantra Tulak Tanggul. Sastra dengan untaian kalimat sebaa kidung merupakan sumbang sih, serta warisan leluhur pada generasinya untuk menangkal sekaligus menanggulangi wabah.
Keunikan kata yang syarat dengan makna dalamnya dipercaya mampu membangkitkan daya hidup (power magic). Dimana segala bentuk wabah, penyakit dan balak akan menjadi netral.
Benarkah itu? Belum ada penelitian dijaman sekarang, namun sangat mokal jika tidak. Karena tulak tanggul itu pernah menjadi tradisi yang mengakar kuat dan menjadi andalan dalam menghadapi wabah pada eranya.
Bait pertama dalam kidung tersebut adalah kalimat do'a yang mewakili keimanan yang kuat serta ketawakalan yang khos dengan kalimat unik yang sederhana.
Pada bait berikutnya adalah motivasi serta pituduh akan apa wabah itu. Bait berikutnya afirmasi yang ditutup ungkapan rasa syukur dan keyakinan yang kokoh.
Dalam narasinya disebutkan, sekalipun wabah itu berpayung jolo cokro, jikabertemu dengan joko towo maka akan menjadi tawar tanpa daya. Siapa joko towo? InsyaAlloh kita bahas lebih jauh dan gamblang dalam artikel berikutnya
Joko Towo Penawar Korona Dalam Kidung Tulak Tanggul
Reviewed by Timexpose
on
Mei 22, 2020
Rating: