Mantra ? Bagaimana Rosululloh Menanggapi Mantra ? Bolehkah atau Sebaliknya


 SPIRITUAL -  Melanjutkan bahasan 'Mantra' dalam artikel Sebelumnya.

Mantra yang dalam kajian praktisi Metafisik di artikan sebagai ' susunan kalimat-kalimat kuno, yang menjadi kunci memanggil atau mengaktifkan daya keramat yang ada di alam semesta ini. Ternyata pernah mendapat apresiasi positif dari Rosululloh seperti berikut.

 Dalam sebuah Hadis menyatakan,” Diriwayatkan dari Auf bin Malik Al Anshory ra. “Kami biasa menggunakan mantera (ruqyah) pada masa jahiliyah, kemudian kami bertanya kepada Rasulullah,“ Wahai Rasulullah, bagaimana menurutmu tentang mantera?” beliau menjawab,”Peragakan kepadaku manteramu itu! ”kemudian beliau menjawab,” Mantera tidak ada salahnya selagi tidak mengandung
syirik!” (H.R.Muslim hadist nomor 2063)

Kemudian hadist lainnya, dari Jabirr.a. katanya ,” Ya Rasulullah, keluarga kami mempunyai mantera untuk gigitan kalajengking tetapi (kami mendengar) anda melarang mantera, bagaimana itu ? ”Lalu mereka memperagakan mantera mereka dihadapan Rasulullah. Sabda beliau,”Tidak ada jeleknya, siapa yang sanggup diantara kalianmemanfaatkan mantera untuk menolong saudaranya, hendaklah dimanfaatkan.” “ (H.R. Muslim, hadist nomor 2062)

Hadist senada Diriwatakan oleh Jabir bin Abdulah r.a. katanya,” Rasululah membolehkan keluarga Hazm memanterai bekas gigitan ular.” Dan beliau bertanya kepada Asma` binti Umais,” kelihatannya tubuh anak saudaraku ini kurus kering. Apakah mereka kurang makan?” Jawab Asma`,” Tidak ! mereka terkena penyakit pengaruh pandangan mata” Sabda nabi padaku,” Manterailah mereka!” Lalu ku minta agar nabilah yang memanterai mereka, tetapi beliau mengatakan,” manterailah mereka oleh kalian!” (H.R.Muslim, Hadist nomor 2060)

Hadist lainnya, dari Aisyah r.a.katanya,” Apabila seseorang mengadukan suatu penyakit yang dideritanya kepada Rasulullah s.a.w seperti bisul, kudis atau luka maka nabi berucap sambil menggerakan anak jarinya seperti ini- sufyan meletakan telunjuknya ke tanah,kemudian mengangkatnya- sambil membaca ,’ Dengan nama
Allah tanah bumi kami, dengan sebagian air ludah kami, semoga sembuhlah penyakit kami dengan izin Allah.” ( H.R.Muslim, Hadist nomor ; 2056)

Hadist senada diriwayatkan dari Aisyah bahwa Nabi pernah memantrai orang sakit dengan debu, tanah, dan air ludah ( H.RBukhari Hadist nomr 1922, )

Alam semesta merupakan anugrah dari Sang Maha Pencipta, Allah SWT, semuanya untuk kemaslahatan umat manusia bagi Ulul Albab/ Ahlil Fikri.

Bukankah manusia itu sendiri bagian kecil dari alam semesta, yang kesemuanya itu merupakan ayat-ayat Allah (simbol-simbol) yang hanya dapat di”baca” dan dimengerti oleh kaum yang berfikir, lalu mengapa tidak kita sebagai kholifah fil ardli (penguasa alam semesta) mengadakan kontak/ hubungan dengan alam semesta dalam rangka ibadah kepada Allah?

 Bukankah Allah memerintahkan kita untuk tadabur pada alam kemudian akhirnya tasyakur ?

Mantra, perlu pendalaman lebih jauh dari sekedar menvonis, oleh karena penghayat dan pengamalnya saja. Yang nota bene terlihat bersimpangan, baik tatacara dan pakaianya. (Sk)

《《《...Artikel Sebelumnya
Mantra ? Bagaimana Rosululloh Menanggapi Mantra ? Bolehkah atau Sebaliknya Mantra ? Bagaimana Rosululloh Menanggapi Mantra ? Bolehkah atau Sebaliknya Reviewed by Timexpose on Desember 23, 2016 Rating: 5