Ada Yang Unik, Ketika Arjuna Sempuyun Kalahkan Raksasa di Taman Wisata Budaya Pujon

Sangkawi.com - Tokoh wayang Arjuna adalah putra Prabu Pandu Dewanata, raja negara Astinapura dengan Dewi Kunti/Dewi Prita putri Prabu Basukunti, raja negara Mandura.

Foto : Sela sebagai Arjuna Sempuyun

Arjuna merupakan anak ke-tiga dari lima bersaudara satu ayah, yang dikenal dengan nama Pandawa. Dua saudara satu ibu adalah Puntadewa dan Bima/Werkudara. sedangkan dua saudara lain ibu, putra Pandu dengan Dewi Madrim adalah Nakula dan Sadewa.


Arjuna seorang satria yang gemar berkelana, bertapa dan berguru menuntut ilmu. Selain menjadi murid Resi Drona di Padepokan Sukalima, ia juga menjadi murid Resi Padmanaba dari Pertapaan Untarayana. Arjuna pernah menjadi Pandita di Goa Mintaraga, bergelar Bagawan Ciptaning. Ia dijadikan jago kadewatan membinasakan Prabu Niwatakawaca, raja raksasa dari negara Manimantaka. Atas jasanya itu, Arjuna dinobatkan sebagai raja di Kahyangan Kaindran bergelar Prabu Karitin. dan mendapat anugrah pusaka-pusaka sakti dari para dewa, antara lain ; Gendewa (dari Bathara Indra), Panah Ardadadali (dari Bathara Kuwera), Panah Cundamanik (dari Bathara Narada).

Arjuna juga memiliki pusaka-pusaka sakti lainnya, namun uniknya dalam pertempuranya melawan enam raksasa di panggung pagelaran Taman Wisata Budaya. Walaupun tanpa Panah Gendewa dan pusaka-pusaka andalanya. Sang Arjuna tetap mampu mengalahkan Buto Cakil dan wadya bala buto lainya yang mencoba kesaktianya.

Dalam pagelaran tersebut, ke enem raksasa terjungkal hanya dengan kepakan slendang dan tendangan halus dari sosok tokoh yang konon memiliki 15 istri itu.

Setelah semua raksasa berhasil ditaklukkan. Sang Arjunapun tersenyum, sembari bercerita kesan dan pengalamanya saat dipanggung pementasan.

Kepada sangkawi.com, sang Arjuna bercerita " Jujur, kepikiran. Kepikiranya Ya kwatir aja jika penonton tidak puas dengan penampilan yang begini saja. Ya semoga tidaklah...Soalnya memang menari tradisional dan wayang orang sangat beda. Jika tari dituntut semua tubuh harus luwes dan gerak, sedang wayang orang lebih ke sigap dan memahami betul karakter yang diperankan. Jadi gak semuanya gerakan itu badanya gerak." Ungkap Arjuna Sempuyun seusai pementasannya di Taman Wisata Budaya Pujon - Malang.

Masih kata Arjuna, yang diperankan oleh Sela, Penari tradisional yang menekuni bakat tari dari semenjak sekolah TK, " Tapi senang sih, karena bisa menambah pengalaman. Tambah wawasan bahwa menari itu beda, beda tari dan pembawaan karakter peran". Singkat kesan Penari Tradisional yang berdomisi di Pakis Tumpang, yang juga menjadi motivator Siswi Sanggar Tradisional Sempuyun.