Katakan Tidak!! Pada Sakit Hati dan Berikut Tipsnya
Sangkawi.com - Bisa di Pastikan, bahwa semua orang pasti pernah sakit hati. Mungkin karena orangtua, boss, karyawan, istri, suami, anak, teman, rekanan atau bahkan kekasih.
Mereka mencampakkan dan membuat kerugian besar dalam hidup dan hati kita. Kita merenung mengapa diperlakukan seperti ini? Sudah kita berikan hati dan kasih yang besar masih ditinggalkan? Mengapa orang cepat sekali melupakan cinta yang kita berikan lalu berpaling pada orang lain? Atau mengapa mereka tega berbuat jahat pada kita. Apa tidak cukup kasih dan perhatian yang kita berikan?
Sesungguhnya kalau kita mengasihi seseorang maka kita harus bersiap pula ditinggalkan atau meninggalkan mereka. Karena ada waktu bertemu ada waktu berpisah, ada waktu menangis ada waktu tertawa, ada masa-masa di dunia ini yang harus kita lewati.
Lebih baik kita mengharapkan yang baik terjadi pada mereka. Agar kita dalam menebar kasih pada sesama tulus, bahkan pada musuh sekalipun tanpa terkecuali.
Seorang yang dewasa adalah seorang yang bisa mengasihi tanpa syarat bahkan bila orang itu tidak mengasihi kita lagi dan berbuat jahat kepada kita.
Kita tidak boleh mengatakan tidak akan mengasihi orang lagi karena sakit hati, namun kita harus menatap semua orang dengan kasih Allah yang besar termasuk kepada mereka yang menyakiti kita. Dan itu bukanlah merupakan hal yang sulit untuk dilakukan, jika kita memahami begitu ajaib dan menentramkanya daya ' Kasih'.
Bahwa orang lain menyakiti hati kita tapi kita tetap mengasihi dan mencintai. Selintas seperti tidak adil, iya nggak? Tapi nggak juga. Kasih yang kita berikan sesungguhnya akan lebih bermanfaat bagi diri kita, ketenangan kita, kesehatan kita dan kenyamanan perasaan kita. Coba dech...dan jangan bilang " Tidak Bisa ".
Saat kita menangisi perbuatan mereka yang berbuat jahat, yang menyakiti hati kita, yang menduakan kita, yang meninggalkan kita maka sebetulnya yang kita tangisi bukanlah karena kita masih cinta dan sayang pada mereka, tapi karena kita merasa kalah.
Kita merasa diremehkan, dicampakkan, dibuat jahat. Jadi yang kita tangisi adalah ego kita.
Misal, dalam percintaan, orang yang sakit hati menangis bukan karena dia masih sayang sama mantannya. Tapi menangis karena merasa kalah. Mungkin ada pertanyaan besar di hati, "Kenapa memilih dia, bukan aku?" Tapi ini bukan lagi rasa sayang, melainkan ego yang bicara. Kita harus kalahkan ego karena kita adalah manusia dewasa dan dapat mengalahkan segala sesuatu dan kita adalah pribadi anggun yang tenang dalam segala tantangan hidup. Ini luar biasa bukan? Pembaca setia sangkawi.com adalah salah satu orang seperti itu.
Seorang yang meninggalkan kita sudah pasti ketahuan kualitasnya yang sebenarnya. Mereka adalah orang-orang yang tidak bisa mendukung kita meraih sukses yang sebenarnya di masa depan, melainkan orang yang mudah melarikan diri disaat-saat kita membutuhkan mereka. Daripada mereka melarikan diri nanti, biarkan dan relakan sekarang, lepaskan mereka pergi. Karena tidak lama lagi akan muncul orang-orang lain yang lebih baik dari mereka.
Di dunia ini ada jutaan orang Tuhan ciptakan, dan pasti ada dari mereka yang diciptakan cocok untuk kita. Kita pantas mendapatkan yang lebih baik dari mereka yang meninggalkan kita.
Perasaan kehilangan adalah biasa. Sejak bayi kita menangis kehilangan tempat nyaman di perut ibu. Sewaktu kecil kita menangis kehilangan ASI. Sewaktu sekolah kita menangis harus kehilangan teman-teman karena tamat sekolah dan harus berpisah. Jadi menangislah saat kehilangan, ditinggalkan atau sakit hati. Tidak masalah, itu wajar saja.
Tapiiiii, jangan lama-lama. Setelah itu hapus airmata anda.
Pantang mengeluarkan airmata yang berharga, hanya untuk mengasihani diri sendiri dan menangisi masa lalu. Hidup kita untuk hari depan.
Tangisilah masa depan kita, bukan masa lalu kita! Kenanglah pengalaman-pengalaman lucu, kebaikan-kebaikan orang yang meninggalkan kita itu dan bersyukurlah pada Tuhan yang sudah pernah mempertemukan dan memberi kesempatan menikmati hari-hari bersamanya.
Bersyukur selalu dalam setiap keadaan adalah kunci bagi kita untuk mengalahkan sakit hati dan perasaan ditinggalkan.
Ayo tanggalkan egomu! Terimalah kenyataan! Buka lembaran baru!
Temui orang-orang baru! Masih banyak kesempatan luas di luar sana. Masih panjang jalan yang harus ditapaki. Jangan disusahkan dengan orang-orang yang meninggalkan kita itu. Tertawalah hahahahaha untuk masa lalu kita yang penuh kenangan.
Karena kita diciptakan untuk masa depan bukan untuk masa lalu. Katakan, "Tuhan ada di pihakku siapakah lawanku?"
Semangat, senyum, dan Semoga Bermanfaat
Mereka mencampakkan dan membuat kerugian besar dalam hidup dan hati kita. Kita merenung mengapa diperlakukan seperti ini? Sudah kita berikan hati dan kasih yang besar masih ditinggalkan? Mengapa orang cepat sekali melupakan cinta yang kita berikan lalu berpaling pada orang lain? Atau mengapa mereka tega berbuat jahat pada kita. Apa tidak cukup kasih dan perhatian yang kita berikan?
Sesungguhnya kalau kita mengasihi seseorang maka kita harus bersiap pula ditinggalkan atau meninggalkan mereka. Karena ada waktu bertemu ada waktu berpisah, ada waktu menangis ada waktu tertawa, ada masa-masa di dunia ini yang harus kita lewati.
Lebih baik kita mengharapkan yang baik terjadi pada mereka. Agar kita dalam menebar kasih pada sesama tulus, bahkan pada musuh sekalipun tanpa terkecuali.
Seorang yang dewasa adalah seorang yang bisa mengasihi tanpa syarat bahkan bila orang itu tidak mengasihi kita lagi dan berbuat jahat kepada kita.
Kita tidak boleh mengatakan tidak akan mengasihi orang lagi karena sakit hati, namun kita harus menatap semua orang dengan kasih Allah yang besar termasuk kepada mereka yang menyakiti kita. Dan itu bukanlah merupakan hal yang sulit untuk dilakukan, jika kita memahami begitu ajaib dan menentramkanya daya ' Kasih'.
Bahwa orang lain menyakiti hati kita tapi kita tetap mengasihi dan mencintai. Selintas seperti tidak adil, iya nggak? Tapi nggak juga. Kasih yang kita berikan sesungguhnya akan lebih bermanfaat bagi diri kita, ketenangan kita, kesehatan kita dan kenyamanan perasaan kita. Coba dech...dan jangan bilang " Tidak Bisa ".
Saat kita menangisi perbuatan mereka yang berbuat jahat, yang menyakiti hati kita, yang menduakan kita, yang meninggalkan kita maka sebetulnya yang kita tangisi bukanlah karena kita masih cinta dan sayang pada mereka, tapi karena kita merasa kalah.
Kita merasa diremehkan, dicampakkan, dibuat jahat. Jadi yang kita tangisi adalah ego kita.
Misal, dalam percintaan, orang yang sakit hati menangis bukan karena dia masih sayang sama mantannya. Tapi menangis karena merasa kalah. Mungkin ada pertanyaan besar di hati, "Kenapa memilih dia, bukan aku?" Tapi ini bukan lagi rasa sayang, melainkan ego yang bicara. Kita harus kalahkan ego karena kita adalah manusia dewasa dan dapat mengalahkan segala sesuatu dan kita adalah pribadi anggun yang tenang dalam segala tantangan hidup. Ini luar biasa bukan? Pembaca setia sangkawi.com adalah salah satu orang seperti itu.
Seorang yang meninggalkan kita sudah pasti ketahuan kualitasnya yang sebenarnya. Mereka adalah orang-orang yang tidak bisa mendukung kita meraih sukses yang sebenarnya di masa depan, melainkan orang yang mudah melarikan diri disaat-saat kita membutuhkan mereka. Daripada mereka melarikan diri nanti, biarkan dan relakan sekarang, lepaskan mereka pergi. Karena tidak lama lagi akan muncul orang-orang lain yang lebih baik dari mereka.
Di dunia ini ada jutaan orang Tuhan ciptakan, dan pasti ada dari mereka yang diciptakan cocok untuk kita. Kita pantas mendapatkan yang lebih baik dari mereka yang meninggalkan kita.
Perasaan kehilangan adalah biasa. Sejak bayi kita menangis kehilangan tempat nyaman di perut ibu. Sewaktu kecil kita menangis kehilangan ASI. Sewaktu sekolah kita menangis harus kehilangan teman-teman karena tamat sekolah dan harus berpisah. Jadi menangislah saat kehilangan, ditinggalkan atau sakit hati. Tidak masalah, itu wajar saja.
Tapiiiii, jangan lama-lama. Setelah itu hapus airmata anda.
Pantang mengeluarkan airmata yang berharga, hanya untuk mengasihani diri sendiri dan menangisi masa lalu. Hidup kita untuk hari depan.
Tangisilah masa depan kita, bukan masa lalu kita! Kenanglah pengalaman-pengalaman lucu, kebaikan-kebaikan orang yang meninggalkan kita itu dan bersyukurlah pada Tuhan yang sudah pernah mempertemukan dan memberi kesempatan menikmati hari-hari bersamanya.
Bersyukur selalu dalam setiap keadaan adalah kunci bagi kita untuk mengalahkan sakit hati dan perasaan ditinggalkan.
Ayo tanggalkan egomu! Terimalah kenyataan! Buka lembaran baru!
Temui orang-orang baru! Masih banyak kesempatan luas di luar sana. Masih panjang jalan yang harus ditapaki. Jangan disusahkan dengan orang-orang yang meninggalkan kita itu. Tertawalah hahahahaha untuk masa lalu kita yang penuh kenangan.
Karena kita diciptakan untuk masa depan bukan untuk masa lalu. Katakan, "Tuhan ada di pihakku siapakah lawanku?"
Semangat, senyum, dan Semoga Bermanfaat
Katakan Tidak!! Pada Sakit Hati dan Berikut Tipsnya
Reviewed by Timexpose
on
Oktober 24, 2019
Rating: