Kriteria Wanita Idaman Calon Penghuni Surga



MANFAAT - Terdapat 10 kriteria yang menuntut kaum wanita dan para isteri untuk menjadi idaman Allah s.w.t. dan Rasul-Nya, dengan menanamkan semua kriteria tersebut dalam wadah keimanan.
Adalah perhiasan sesungguhnya bagi kaum wanita, perhiasan yang menjanjikan kecantikan lahir dan bathin dan kelak akan ditukarkan dengan perhiasan yang disiapkan Allah s.w.t. di syurga.


Pertama: Al Muslimaat (Wanita Yang Patuh dan Tunduk Kepada Allah).


Allah s.w.t. menempatkan kriteria pertama wanita yang diidamkan oleh-Nya dan Rasul-Nya adalah muslimah, yaitu wanita yang memiliki kepatuhan diri secara utuh kepada Allah s.w.t., dan berupaya keras (mujahadah) dalam mempertahankan keIslamannya.


Kedua : Al Mu`minaat (Wanita Yang Beriman).


Kalau kita ibaratkan iman dengan piring maka amal adalah isinya, dan piring akan disebut sesuai dengan isinya, jika piring itu diisi nasi maka disebut sepiring nasi, jika diisi dengan ubi maka disebut sepiring ubi, jika diisi dengan kacang maka disebut sepiring kacang, apapun bahan dasar piring tersebut dari kaca, keramik, atau Kristal maka ia tetap disebut sesuai dengan isinya.


Oleh karena itu, seorang wanita yang menjadi idaman Allah s.w.t. senantiasa mengutamakan isi daripada penampilan luar, ia selalu disibukkan melakukan amal kebaikan daripada mendandani diri dengan make up.


Ketiga: Al Qaanitaat (Wanita Ahli Ibadah).


Kata 'qaanitat' berasal dari kata 'qanata yaqnutu qunuutan' yang artinya taat. Sedangkan menurut imam Qusyairi dalam tafsirnya berpendapat bahwa kata 'qunuut' Artinya 'thuulul 'ibadah' (lama beribadah). Sedangkan menurut imam Fakhrurrozi dalam tafsirnya mengatakan bahwa kata 'qunuut' artinya perpaduan antara keislaman dan keimanan yang menghasilkan rasa taat dan patuh kepada Allah dan Rasul-Nya.


Keempat: Ash-Sadiqaat (Wanita Yang Jujur).


Iaitu wanita yang membiasakan kejujuran lisan, kejujuran hati, kejujuran tindakan dan kejujuran sikap sesuai dengan tuntutan Allah dan Rasul-Nya. Refleksi jujur harus disertai dengan sikap pembenaran terhadap perkataan yang dilontarkan atau perbuatan yang dilakukan, kerana perkataan yang tidak disertai pembenaran adalah kebohongan, dan perbuatan yang tidak disertai pembenaran adalah kekufuran.


Oleh sebab itu, wanita idaman Allah s.w.t. berupaya keras untuk tidak berkata dusta, berghibah, mencaci, memfitnah dan lainnya karena sebuah itu adalah bentuk perkataan yang pasti tidak disertai pembenaran dari lubuk hati.


Kelima: Ash-Saabiraat (Wanita Yang Sabar Dan Pejuang).


Kesabaran terbagi menjadi 3 (tiga) hal: pertama, Kesabaran dalam menjalankan perintah Allah iaitu sabar dengan tidak mengungkit-ungkit kebaikan yang dilakukan dan ketika mendapatkan rintangan, ujian, dan cubaan dalam menjalankan ajaran. Kedua, kesabaran dalam meninggalkan larangan Allah s.w.t. iaitu menahan diri berbuat dosa dan kejahatan meskipun sesuai dengan keinginan hawa nafsu tetapi bertentangan dengan keinginan Allah s.w.t. Ketiga, sabar dalam menghadapi ujian dan cubaan kehidupan. Namun inti dari kesabaran iaitu upaya mempertahankan keimanan agar tidak melemah akibat dosa dan tidak hilang akibat ujian.


Keenam: Al Khasyi’aat (Wanita Yang Khusyu’).


Khusyu' menurut bahasa berarti diam dan tenang. Dalam ibadah solat, khusyu' adalah kondisi jiwa yang diliputi takut jangan sampai solatnya tertolak. Dalam membaca Al Qur'an adalah keasyikan jiwa yang disertai penjiwaan terhadap kandungan ayat, sehingga ia terlelap dalam lantunan qira`ah dan tadabbur Al Qur'an serta merasakan desiran ombak yang menghujam ke jiwanya.


Ketujuh: Al-Mutasaddiqaat (Wanita Yang Gemar Bersedekah).


Bersedekah merupakan salah satu perhiasan rumah tangga yang dilestarikan dalam rumah tangga muslim, karena sedekah akan menarik cinta Allah, cinta para malaikat dan cinta manusia. Rumah yang dihiasi sedekah senantiasa dipenuhi dengan naungan perlindungan Allah, keberkahan dari-Nya, dan menambah keharmonisan rumah tangga.


Kelapan : Ash-Saa`imaat (Wanita Yang Gemar Berpuasa).


Menurut Imam Baidhawi dalam tafsirnya bahwa yang dimaksud dengan puasa di sini adalah puasa wajib iaitu puasa di bulan Ramadhan. Alasannya, kerana pelaksanaan puasa sunat bagi wanita yang sudah menikah amat bergantung kepada izin suami sehingga konteks kata ash-shaa`imaat disini adalah puasa wajib. Sedangkan menurut imam Fakhururrazi dalam tafsirnya mengatakan bahwa kata ash-shaa`imaat merupakan isyarat bagi orang-orang yang syahwat perutnya tidak menghalangi mereka dari beribadah kepada Allah. Penekanan pada puasa wajib kerana kaum wanita seringkali mengabaikan qadha puasanya hingga menunda sampai bulan Sya'ban padahal ia bisa melaksanakan qadha puasa dengan segera, kerana tuntutan dalam pelaksanaan ibadah adalah segera.


Kesembilan: Al Hafizhaat (Wanita Yang Menjaga Kehormatan).


Kemampuan menjaga kehormatan diri dari perbuatan haram merupakan kurnia besar dan nikmat dari Dzat Yang Maha Mulia. Ketahuilah, bahwa kemuliaan seorang wanita diukur dari sejauh mana ia menjaga kehormatan dirinya melalui cara berbusana, cara bertutur kata, cara berjalan dan lain sebagainya. Oleh sebab itu, Allah s.w.t. dan Rasul-Nya memberikan perintah khusus yang tidak dibebankan kaum laki-laki demi menjaga kemuliaan dan kehormatan wanita yaitu memakai jilbab, tidak keluar kecuali dengan mahramnya, tidak melembutkan ucapan kepada orang fasiq, dan tidak menghias diri seperti kaum jahiliyyah. Sebagaimana firman Allah s.w.t.


Kesepuluh: Adz-Dzaakiraat (Wanita Yang Banyak Berdzikir).


Dzikir termasuk ibadah yang termudah karena tidak mengorbankan tenaga, waktu atau harta. Seorang muslim dapat berdzikir tiap waktu dan tiap tempat, bahkan wanita haidh dan nifas pun bisa melakukannya. Berdzikir adalah ibadah yang amat dicintai oleh Allah s.w.t. dan memberikan ganjaran berlipat ganda, Dia memberikan ganjaran yang tidak diberikan pada ibadah selainnya.

Menjadi pribadi muslimah merupakan idaman semua wanita, namun pada kenyataanya menjadi pribadi sholehah bukanlah hal yang mudah. Diperlukan usaha dan perjuangan yang sungguh-sungguh untuk mencapainya, sebab begitu besar kemuliaanya seperti digambarkan bahwa sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita sholehah.
Dan kelak di akhirat dijadikan sebagai bidadari-bidadari surga. (sk)


Sumber : Dari berbagai refrensi
Kriteria Wanita Idaman Calon Penghuni Surga Kriteria Wanita Idaman Calon Penghuni Surga Reviewed by Timexpose on Maret 21, 2017 Rating: 5