Manfaat Permainan Tradisional bagi Tumbuh Kembang Anak



Sangkawi.com - Dibalik permainan yang terkesan sederhana, sebenarnya permainan tradisional memiliki manfaat yang baik untuk perkembangan pertumbuhan anak. Banyak hal yang didapat seorang anak dari sebuah permainan tradisional melalui proses bermain. Karena dalam hal ini si anak terlibat secara langsung baik fisik maupun emosi sehingga dapat mempengaruhi pertumbuhannya.

Sempuyun.jpg


Beberapa manfaat secara umum dari permainan tradisional yang dapat mempengaruhi tumbuh kembang anak diantaranya adalah :

1.      Mengembangkan kecerdasan intelektual

Banyak permainan anak yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir anak, baik dalam proses pembuatan permainan maupun ketika memainkan permainannya. Contohnya dalam permainancongklak, permainan congklak ini akan melatih otak kiri anak bahkan secara tidak langsung melatih anak menggunakan strategi agar dapat mengumpulkan biji/gundu lebih banyak dari lawan. Permainan ini terlihat sederhana, namun ketika dimainkan otak kiri anak akan aktif dengan perhitungan-perhitungan numerik.

2.      Mengembangkan kecerdasan emosi

Dalam sebuah permainan tradisional selain melatih kecerdasan intelektual juga dapat mengembangkan kecerdasan emosi seorang anak. Contohnya ketika anak terlibat dalam sebuah permainan yang berbentuk kelompok seperti petak umpet, ataupun pada permainan layang-layang.

Pada permainan layang-layang, kesabaran anak akan dilatih dimulai dari proses pembuatan layang-layang yang mana kedua sisinya harus seimbang agar bisa terbang, kemudian saat akan menerbangkannya bukanlah suatu hal yang mudah. Anak dituntut untuk sabar mencari arah angin yang tepat untuk menerbangkan layang-layangnya dan menggerakkan tali layang-layang dengan gerakan yang tepat agar tali tidak terputus.

3.      Mengembangkan daya kreatifitas

Kebanyakan alat permainan tradisional sangat sederhana dan mudah didapat. Namun melalui hal ini seorang anak dapat terlatih daya kreatifitasnya dalam membuat maupun menciptakan permainan tradisional. Contohnya permainan mobil-mobilan yang terbuat dari serabut kelapa maupun jeruk bali. Hal ini tentu melatih kreatifitas anak, dimulai ketika anak mencari bahan untuk membuat mobil-mobilan, membayangkan dan merancangnya, merakit rancangannya, hingga mendekorasi mobil-mobilan agar tampak lebih menarik.

4.      Meningkatkan kemampuan bersosialisasi

Karena permainan tradisional umumnya dilakukan secara berkelompok, maka permainan ini otomatis mengajarkan kebersamaan seperti dalam permainan galah asin, pris-prisan/bebentengan, oray-orayan, ucing sumput, dan masih banyak lagi. Dalam permainan kelompok, anak membutuhkan teman kelompok yang berarti memberi kesempatan pada anak untuk bersosialisasi. Selain kebersamaan, anak diajarkan untuk berempati, bergiliran, menaati peraturan, juga solidaritas.

Pada permainan pris-prisan misalnya, si anak akan dilatih kekompakannya dalam menyusun strategi agar dapat menginjak batu/genting milik lawan ataupun saat menyelamatkan teman yang terperangkap oleh lawan.

5.      Melatih kemampuan motorik

Aktivitas fisik yang dilakukan anak ketika bermain secara langsung merangsang gerakan motorik anak, baik motorik halus seperti menggambar, meremas, menggenggam, maupun motorik kasar seperti melompat, berlari, berjongkok, dan meloncat. Selain itu, bermain juga berfungsi untuk melatih dan mengembangkan gerakan otot pada anak. Contohnya dalam permainan engklek, permainan ini mendukung pertumbuhan anak terutama kecerdasan kinetiknya. Ketika bermain, anak melompat dengan satu kaki sehingga ia akan berusaha untuk menyeimbangkan tubuhnya dan lompatan yang dilakukan juga baik bagi metabolisme tubuh.

#SanggarBermainAnak2
#KursusTariTradisional
#KomunitasPecintaBudaya
#PaguyubanSempuyunPujon
Manfaat Permainan Tradisional bagi Tumbuh Kembang Anak Manfaat Permainan Tradisional bagi Tumbuh Kembang Anak Reviewed by Timexpose on November 19, 2017 Rating: 5