Mengakui Keberadaan Yang Ghaib



MISTERI - Secara umum setiap orang mampu merasakan. Rasa takut dan rasa gemetar serta bulu roma yang berdiri adalah tanda atau peringatan (Sensor alami dari kedalaman bathin).

Panca indera sebagai kelengkapan hidup manusia sebagai alat sensor, yang selalu memberikan tanda dan peringatan, ketika terjadi interaksi dengan makhluk gaib baik secara sadar atau di antaranya. Sensitifitas dan kepekaan tiap-tiap pribadi sangat berbeda, hal ini sangat tergantung bagaimana pribadi yang bersangkutan memiliki sikap dan perbuatan serta sejauh mana mengenal dunia kasatmata di dalam hidup.

Bagi para pelaku olah bathin sensitifitas inderanya semakin tajam dan dalam tingkatan tertentu dapat merasakan interaksi dalam kesadaran penuh. Oleh karena mata bathin (indera keenam), keberadaan makhluk astral dapat dilihat secara visual, meskipun dalam jarak yang cukup jauh.

Sensasi benturan dari suatu energi sangat besar dapat dirasakan. Kapasitas dan sensitifitas serta tingkat kekhususan memasuki wilayah mata bathin sangat mempengaruhi nampak visual tersebut.

Sejak kecil aku memiliki kebiasaan merenung dan menyendiri dalam tafakur hingga pada akhirnya  insting dan naluri, serta kapasitas panca indera terbiasa. Mengetahui dan berinteraksi dengan hal-hal yang mungkin sebagian orang akan sulit menterjemahkan bahkan mengakui. Perlahan tapi pasti indera keenam mulai terbuka dan merasakan bersentuhan dengan demensi-demensi astral atau dunia gaib. Bayangan-bayangan misterius selalu dan sering atau secara kebetulan nampak dalam pandangan mataku.

Waktu terus memberikan pengalaman dan benturan interaksi hingga aku menjadi terbiasa, seperti seolah-olah terjebak lingkaran demensi tersebut.

Dunia gaib (alam astral) kalau boleh aku hilang, tipis sekali sekatnya dengan dunia nyata dimana manusia hidup dan tinggal. Makhluk halus(astral) sangat dekat bersinggungan serta dapat dirasakan, bahkan dapat dilihat oleh indera keenam yang telah membiasakan diri menerima dan menyapa, serta mengakui keberadaanya.

Ya, pada dasarnya dalam pencapaian seperti itu, tidak memerlukan semacam ritual, wirid, puasa atau hal lain seperti yang banyak dikabarkan. Tetapi lebih yang pertama adalah, percaya. Percaya bahwa gaib itu ada dan kita dengan senang hati tulus mengenalnya. Demi memuji ke Agungan serta Kebesaran-NYA. (sk)
Mengakui Keberadaan Yang Ghaib Mengakui Keberadaan Yang Ghaib Reviewed by Timexpose on Maret 20, 2017 Rating: 5