Pesugihan Penglarisan Kuliner Dalam Mitos Yang Masih Di Percaya

MITOS - Siapa yang tidak ingin usaha kulinernya laris manis, banyak pelanggan yang ketagihan dagangan kulinernya. Tentu semua orang menginginkanya, dengan cara yang sewajarnya. Profesional dalam menu masakan serta pelayanan dan penyajian yang menyenangkan bagi konsumen.
 Dan bukan dengan cara atau sarana-sarana mistis yang dipercaya  bisa mewujudkan keinginan laris manis dengan mengesampingkan ketentuan yang seharusnya.

Terkait soal bisnis kuliner, dulu ada mitos tentang pedagang yang demi kesuksesanya rela melakukan hal-hal berbau ‘mistis’ dengan harapan agar dagangan makanannya laris manis. Tekniknya sendiri beragam, mungkin semua sudah pernah mendengar  cerita lama ini.

- Pelarisan Bakso Dengan Celana Segi Tiga

Konon untuk pelarisan bakso, pada jaman dahulu ada oknum pedagang, yang dimana demi pelarisanya akan menaruh celana didalam kuah. Tak hanya versi warung, tapi pikul atau gerobak.

Sebenarnya hanya harganya yang terjangkau serta rasanya yang khaslah, yang bikin penyukanya tak pernah bosan. Pesugihan semacam ini kerap kali masih dipercaya.


- Mencampurkan Darah Hait Perawan

Untuk alternatif tidak kalah dalam persaingan usaha kuliner dan  agar bisa tetep laris manis. Mencampurkan darah tersebut juga dipercaya bisa bikin usaha lancar jaya.

Konon, seseorang yang akan melakukan penglarisan harus menyiapkan darah mens perawan dan memasukkannya dalam plastik. Dengan beberapa sesaji lain dan diletakkan di pusara makam terlebih dulu. Ceritanya, bagi siapapun yang melakukan ritual tersebut, maka bisnisnya akan lancar, usaha warungnya juga bakal laris manis.

  Lalu bagaimana mengetahui ciri-ciri pelaku tersebut. Dalam salah satu buku kuno yang menceritakan hal tersebut menuliskan ciri - ciri dapat dikenali dengan :

.Bau dan selera kita akan tiba- tiba berubah saat menunggu pesanan disajikan, akan tetapi tidak akan menghiraukan perasaan itu biasanya.

 .Setelah memakan selang sesaat atau sesudahya bikin mual dan bahkan benar-benar muntah. (sk)

Sumber : Koleksi Naskah Kuno