Pak Kayat Pengrajin Peralatan Rumah Tangga Tempo Doloe

Pak Kayat, dalam proses pembuatan kerajinan dari bahan bambu
"Tompo" satu dari nama beberapa jenis hasil  kerajinan tangan asli jawa yang sudah ada sejak dari jaman dulu.  Terbuat dari bambu yang di buat dengan cara dianyam dan di rangkai yang  biasanya dulu di gunakan sebagai tempat beras atau tempat menaruh bahan-bahan didapur lainnya.  Mungkin sekarang sudah jarang sekali yang menggunakanya.  Karena seiring perkembangan jaman yang semakin modern dan banyaknya Masyarakat yang beralih ke peralatan masa kini. Sehingga membat " Tompo" perlahan mulai hilang dari peredaran dan terlupakan bahwa keberadaanaya pernah berperan penting serta populer di jamanya. 

 Pak Kayat (72), adalah salah satu pengrajin bambu yang membuat kerajinan berupa peralatan atau perabotan dapur tempo dulu yang masih bertahan hingga saat ini. Kerajinan hasil tangan Pak Kayat, mulai Tompo( tempat mencuci beras sebelum di masak),Tempeh (tempat membersihkan beras sebelum di cuci) ,Eler ( kipas yang di gunakan untuk perapian), Ebor ,Cikrak dan masih banyak lagi kerajinan bambu lainnya. 

 Pak Kayat yang tinggal di Dusun dadapan wetan RT 03 RW 03 Desa bendosari Kecamatan Pujon Malang Barat ini. Menekuni kerajinan dari bambu sejak kecil, karena seringnya dia melihat orang di sekitarnya dulu menganyam dan merangkai anyaman dari bahan bambu. Dari situlah Pak Kayat, belajar sendiri dengan tekun untuk bisa membuat anyaman dan rangkaian dari bambu.

 Untuk membuat kerajinannya Pak Kayat memilih, bambu jenis apus. Karena menurut Ia, bambu tersebut lentur dan kualitasnya baik.  Bambu tersebut di beli dari Masyarakat sekitar karena dia tidak memiliki lahan pohon bambu sendiri."Biasanya saya  membeli dengan harga perbiji bambu 10 ribu, setelah memotong sendiri bambu yang masih ada di lahan dan memikulnya untuk di bawa pulang. Proses selanjutnya Sebelum di buat untuk kerajinan, bambu harus di keringkan di bawah terik matahari selama 2 sampai 3 hari agar mudah dalam proses pembuatan kerajinan".ungkap pak Kayat 19 /04 /2016 kemarin. 

"Satu batang bambu bisa menghasilkan kerajinan kurang lebih 4 sampi 5 jenis kerajinan, tergantung besar kecilnya ukuran kerajinan tangan yang di buat" lanjutnya pada Sahabat Suportrealita di kediamanya.

 Dalam menjajakan hasil kerajinan yang sudah kurang lebih 55 tahun di tekuninya tersebut.  Pak Kayat,biasa berangkat jam setengah 5 pagi. Dengan berjalan kaki sambil memikul dan  memasarkanya keliling dari desa ke desa di sekitar tempat tinggalnya. " Karena jarak yang di tempuh selama memasarkan jauh, kurang lebih jarak yang yang saya tempuh untuk keliling memasarkan, sekitar 5 sampai 8 kilo meter dari desa ke desa. Sehingga kadang sampai  jam 4 sore baru kembali sampai di rumah"

  Pak Kayat memasarkan hasil kerajinannya sebulan 2 kali, tidak jarang pula ada orang yang datang dan memesan langsung di rumahnya. Harga dari hasil karya Pak Kayat, berfariasi dan sangat terjangkau, mulai dari harga 5 ribu rupiah sampai 30 ribu rupiah tergantung jenis dan ukurannya.  

"semua ini saya lakukan semata ingin membantu pemasukan kebutuhan ekonomi keluarga. Saya berharap semoga hasil kerajinan ini laris, terus banyak peminatnya dan pelanggannya. Dan bagi yang berminant bisa datang langsung memesan di rumah."Tungkas Pak Kayat, satu- satunya pengrajin peralatan dapur tempo doloe yang masih setia menekuni kerajinan warisan nenek moyang asli Jawa (hd/rf)


baca juga :

Pak Kayat Pengrajin Peralatan Rumah Tangga Tempo Doloe Pak Kayat Pengrajin Peralatan Rumah Tangga Tempo Doloe Reviewed by Timexpose on April 23, 2016 Rating: 5