Suluk Wujil: Karya & Pesan Sunan Bonang - I



PUSTAKA - Karya Sunan Bonang yang sangat masyhur adalah Suluk Wujil. Walaupun, umumnya peninggalan tertulis Sunan Bonang itu lebih diperlakukan sebagai karya sastra, bukan sebagai karya keagamaan.

Dalam khasanah sastra di Indonesia, dikenal adanya karya sastra suluk, sastra primbon dan sastra wirid. Ketiga jenis sastra itulah yang oleh seorang peneliti, Dr. Simuh, disebut Kepustakaan Islam Kejawen.

Karya sastra suluk dan sastra wirid mempunyai kandungan isi ajaran tasawuf, atau ajaran mistik Islam.

Suluk Wujil termasuk karya sastra yang berusia cukup tua. Diperkirakan Suluk Wujil ditulis pada abad ke XVII, yakni pada zaman pemerintahan Pangeran Seda Krapyak. Orang asing ada yang mengatakan, Suluk Wujil itu sebagai Ajaran Rahasia Sunan Bonang. Dibawah ini adalah terjemahan Suluk Wujil, Karya Sunan Bonang, semoga bermanfaat dalam menambah wawasan.

Inilah ceritera si Wujil
Berkata pada guru yang diabdinya
Ratu Wahdat
Ratu Wahdat nama gurunya
Bersujud ia ditelapak kaki Syekh Agung
Yang tinggal di desa Bonang
Ia minta maaf
Ingin tahu hakikat
Dan seluk beluk ajaran agama
Sampai rahsia terdalam

Sepuluh tahun lamanya
Sudah Wujil
Berguru kepada Sang Wali
Namun belum mendapat ajaran utama
Ia berasal dari Majapahit
Bekerja sebagai abdi raja
Sastra Arab telah ia pelajari
Ia menyembah di depan gurunya
Kemudian berkata
Seraya menghormat
Minta maaf

“Dengan tulus saya mohon
Di telapak kaki tuan Guru
Mati hidup hamba serahkan
Sastra Arab telah tuan ajarkan
Dan saya telah menguasainya
Namun tetap saja saya bingung
Mengembara kesana-kemari
Tak berketentuan.
Dulu hamba berlakon sebagai pelawak
Bosan sudah saya
Menjadi bahan tertawaan orang

Ya Syekh al-Mukaram!
Uraian kesatuan huruf
Dulu dan sekarang
Yang saya pelajari tidak berbeda
Tidak beranjak dari tatanan lahir
Tetap saja tentang bentuk luarnya
Saya meninggalkan Majapahit
Meninggalkan semua yang dicintai
Namun tak menemukan sesuatu apa
Sebagai penawar

Diam-diam saya pergi malam-malam
Mencari rahsia Yang Satu dan jalan sempurna
Semua pendeta dan ulama hamba temui
Agar terjumpa hakikat hidup
Akhir kuasa sejati
Ujung utara selatan
Tempat matahari dan bulan terbenam
Akhir mata tertutup dan hakikat maut
Akhir ada dan tiada


Ratu Wahdat tersenyum lembut
“Hai Wujil sungguh lancang kau
Tuturmu tak lazim
Berani menagih imbalan tiggi
Demi pengabdianmu padaku
Tak patut aku disebut Sang Arif
Andai hanya uang yang diharapkan
Dari jerih payah mengajarkan ilmu
Jika itu yang kulakukan
Tak perlu aku menjalankan tirakat

Siapa mengharap imbalan uang
Demi ilmu yang ditulisnya
Ia hanya memuaskan diri sendiri
Dan berpura-pura tahu segala hal
Seperti bangau di sungai
Diam, bermenung tanpa gerak.
Pandangnya tajam, pura-pura suci
Di hadapan mangsanya ikan-ikan
Ibarat telur, dari luar kelihatan putih
Namuni isinya berwarna kuning

Matahari terbenam, malam tiba
Wujil menumpuk potongan kayu
Membuat perapian, memanaskan
Tempat pesujudan Sang Zahid
Di tepi pantai sunyi di Bonang
Desa itu gersang
Bahan makanan tak banyak
Hanya gelombang laut
Memukul batu karang
Dan menakutkan.

Bersambung.....
Suluk Wujil: Karya & Pesan Sunan Bonang - I Suluk Wujil: Karya & Pesan Sunan Bonang - I Reviewed by Timexpose on April 05, 2017 Rating: 5