Seni Interaksi dengan Makhluk Halus Versi Tradisional

Sangkawi.com - Banyak ragam cara berinterksi dengan mahkluk halus atau bangsa lelembut ( gaib ).

Dari jaman leluhur mediasi atau sarana dalam melakukan ritual kkomunikasi tersebut, seringkali diceritakan bahkan diwariskan dan acapkali masih bisa dijumpai oleh para praktisi sepiritual yang masih melestarikanya.

Bagi yang berpikiran maju tidak menutup kemungkinan muncul satu pertanyaan, benarkah dengan semua itu akan bisa membawa seseorang bisa berkomunikasi dengan makhluk yang diinginkan. Atau jangan-jangan malah mahkluk yang bukan kita maksud yang sebenarnya akan kita jumpai dalam berinteraksi.

Akan tetapi, terlepas dari benar tidaknya mengenai makhluk yang dimaksud. Yang menarik adalah, bagaimana bisa dengan sarana-sarana sederhana itu, akhirnya bisa menghantar seseorang bisa berdialog atau bertemu dengan makhluk kasatmata yang sebenarnya kurang masuk diakal.

Rasa penasaran inilah akhirnya membawa kesuatu penelitian, dimana diharapkan akan menjadi satu jawaban serta hikmah akan fenomena mitos dengan tradisi ritual kunonnya.

Menterjemahkan seratan kuno ( naskah) peninggalan leluhur mengenai dunia ghaib. Menyebutkan bahwa dengan sarana daun suruh temu ros / ruas, bisa membawa pandangan dan batin kita masuk ke alam halus serta akhirnya bisa membuat badan halus seseorang bisa berkomunikasi dengan badan halus lainnya.

Dari praktek-praktek uci coba hasilnya sangat mencengangkan dan sulit dinalar. Kenapa bisa demikian.

Awalnya memang seperti setengah ketiduran. Namun dari suara sekeliling begitu nyata terasa, bahkan lebih jelas.

Lalu penglihatan seperti blur, dengan sensasi badan tebal, berat serta perasaan takut yang entah kenapa.

Sosok-sosok seperti bayangan sekilas-sekilas mulai muncul dan semakin jelas dengan bau dan suaranya.

Di sesi ini, perasaan takut dan bertanya-tanya masih berpacu mengiang baradu dengan penasaran akan keingin tahuan.

Akan tetapi konon, jika perasaan takut dan grogi mengalahkan rasa keingintahuan. Maka haruslah sesegera mungkin mengakhiri kegiatan gila ini. Karena jika dipaksakan hawa dingin akan merasuki sekujur tubuh dan jika menggigil telah terasa jelas sudah yang namanya kemasukan atau kesurupan pasti akan terjadi pada diri.

Uniknya lagi, segala bacaan yang kita hafal serta teriakan-terikan menjadi sulit kita ucapkan. Atau mungkin bisapun tidak akan terdengar karena bisa jadi hanya perasaan. Kejadiannya mirip seperti saat tidur tindihan, bedanya disini sadar sepenuhnya.

Bersambung..